Bagi Gabriele Minì, menjadi pembalap bukan hanya soal tampil cepat di lintasan.
Sebagai bagian dari program junior Alpine F1 Team, Minì menghabiskan hampir seluruh waktunya untuk tetap aktif dan terus belajar dari para pembalap Formula 1 seperti Pierre Gasly dan Franco Colapinto.
“Segala hal yang saya lakukan di luar sirkuit hampir selalu berkaitan dengan balapan,” ujar Minì.
“Saya berlatih beberapa kali dalam seminggu, kecuali saat minggu balapan. Kadang sedikit lebih ringan, tapi saya tetap fokus menjaga kekuatan dan ketahanan.”
Selain latihan fisik, Minì juga menghabiskan waktu di simulator balap bersama teman-temannya.
Ia bahkan berpartisipasi dalam beberapa balapan ketahanan daring seperti 24 Hours of Daytona dan 12 Hours of Sebring, di mana timnya berhasil finis kedua dan meraih kemenangan.
Meski jadwalnya padat, pembalap asal Italia itu tetap menemukan cara untuk bersenang-senang — dengan tetap membawa semangat kompetisi.
“Saya suka bermain bowling dengan teman, tapi bahkan di situ saya tetap ingin menang,” katanya sambil tertawa.
Selain dunia motorsport, Minì juga dikenal gemar menyelesaikan Rubik’s Cube.
Ia bahkan baru-baru ini menantang dirinya mempelajari versi baru yang lebih rumit, bernama Square One.
“Saya bisa menyelesaikan Rubik’s Cube biasa dalam 12 detik. Tapi Square One sangat sulit — saya masih berusaha mempercepat waktu saya,” ujarnya.
Meski tampak ringan, semua kegiatan ini — dari latihan, simulator, hingga teka-teki — mencerminkan karakter Gabriele Minì: pembalap muda yang haus tantangan dan ingin menjadi yang terbaik di setiap hal yang ia lakukan.
Dengan bimbingan tim PREMA Racing dan dukungan dari Alpine F1 Team, Minì terus mengasah kemampuan, berharap bisa segera melangkah menuju Formula 1.
“Saya tidak punya banyak waktu luang, tapi saya suka kesibukan ini,” tutupnya.
“Saya ingin fokus sepenuhnya pada balapan dan melihat sejauh mana saya bisa melangkah.”